Sejarah Dan Perkembangan Ethereum Hingga Saat Ini
ASET KRIPTO
8mos ago
Admin

Ethereum merupakan suatu platform rantai blok yang memungkinkan para pengembang untuk membuat serta menjalankan aplikasi terdesentralisasi.

Platform ini juga mendukung kontrak pintar (smart contract), yaitu kode pemrograman yang bisa dieksekusi secara otomatis ketika kriteria tertentu terpenuhi.

Konsep Ethereum pertama kali diajukan oleh Vitalik Buterin pada tahun 2013 dan diluncurkan pada tahun 2015.


Berikut merupakan ikhtisar mengenai sejarah dan evolusi Ethereum:

1. Masa Pra-Ethereum (2013-2014): Vitalik Buterin selaku seorang programmer muda dari Kanada, merumuskan konsep Ethereum dalam karyanya pada tahun 2013. Pandangan ini muncul sebagai respon terhadap keterbatasan Bitcoin yang terutama difokuskan pada mata uang digital. Maksud Buterin adalah menciptakan suatu platform yang lebih luas juga memungkinkan terbentuknya kontrak pintar dan aplikasi terdesentralisasi.

2. Pengumpulan Dana Awal (2014): Demi mendanai pembangunan Ethereum, sebuah tim yang dipimpin oleh Buterin mengadakan penjualan token Ether (ETH) melalui Initial Coin Offering (ICO). Penjualan ini berhasil menghimpun dana yang substansial untuk memulai pembangunan platform.

3. Peluncuran Tahap Awal "Frontier" (2015): Ethereum resmi dirilis pada 30 Juli 2015 dalam versi "Frontier". Ini merupakan fase eksperimental pertama yang memungkinkan para pengembang untuk mulai menguji serta membangun aplikasi di atas platform Ethereum.

4. Era "Homestead" (2016): Pada Maret 2016, Ethereum merilis versi "Homestead" berupa versi yang lebih stabil dan siap untuk digunakan oleh pengguna serta para pengembang. Peristiwa ini juga mengindikasikan kemajuan penting dalam perkembangan Ethereum menuju kematangan.

5. Kasus DAO dan Pembelahan Jaringan (2016): Pada pertengahan tahun 2016, suatu organisasi otonom terdesentralisasi bernama "The DAO" terbentuk di dalam lingkungan Ethereum. Organisasi ini mengumpulkan dana dalam bentuk Ether untuk dielola secara demokratis. Meski demikian, pada bulan Juni, terjadi eksploitasi keamanan yang mengakibatkan pencurian dana. Agar situasi dapat dipulihkan, komunitas Ethereum memutuskan melaksanakan hard fork yang mengakibatkan terbentuknya dua jaringan terpisah: Ethereum (ETH) dan Ethereum Classic (ETC).

6. Era "Metropolis" (2017-2019): Metropolis adalah pembaruan signifikan berikutnya dalam evolusi Ethereum yang terbagi menjadi dua fase, yakni Byzantium (2017) dan Constantinople (2019). Pembaruan ini membawa peningkatan dalam hal keamanan, efisiensi, dan fungsionalitas.

7. Serenity / Ethereum 2.0 (2020 - Saat ini): Tahap besar selanjutnya dalam pengembangan Ethereum. Ethereum 2.0 bertujuan untuk menggantikan mekanisme konsensus dari Proof of Work (PoW) ke Proof of Stake (PoS) untuk meningkatkan skalabilitas dan efisiensi. Transisi ini juga melibatkan pembentukan beberapa fragmen (shards) untuk meningkatkan kapasitas transaksi.


Ethereum terus mengalami pertumbuhan serta berupaya mengatasi tantangan seperti masalah skalabilitas dan biaya transaksi yang tinggi.

Platform ini telah menjadi dasar bagi banyak proyek blockchain serta aplikasi terdesentralisasi yang mengubah pandangan kita terhadap kontrak dan layanan dalam ekosistem digital.


*Disclaimer: Konten ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada pembaca bukan bermaksud perintah untuk jual/beli aset kripto. Segala keputusan investasi atau trading harus merupakan keputusan dan tanggung jawab pembaca. Do Your Own Research (DYOR).*