Perbedaan FOMO Vs JOMO
INFORMASI
11mos ago
Admin

FOMO (Fear of Missing Out) dan JOMO (Joy of Missing Out) adalah dua konsep yang umumnya digunakan dalam konteks investasi kripto. Mereka mencerminkan dua pendekatan yang berbeda terhadap pengambilan keputusan investasi.

FOMO (Fear of Missing Out):

FOMO merupakan kekhawatiran atau ketakutan bahwa jika Anda tidak segera mengambil tindakan investasi, Anda akan melewatkan peluang besar untuk mendapatkan keuntungan yang signifikan. Dalam kripto, FOMO muncul ketika investor melihat tren harga yang meningkat dengan cepat, dan mereka merasa tertekan untuk segera membeli kripto tersebut agar tidak ketinggalan kesempatan mendapatkan keuntungan yang besar.

Investor yang terpengaruh oleh FOMO seringkali mengabaikan risiko yang terkait dengan investasi dan terburu-buru dalam mengambil keputusan. Mereka mungkin membeli kripto pada puncak harga, hanya untuk menyaksikan harga turun setelahnya. FOMO bisa menjadi perilaku yang berisiko karena didasarkan pada emosi dan tekanan pasar, bukan analisis yang mendalam.

JOMO (Joy of Missing Out):

JOMO adalah sikap yang bertentangan dengan FOMO. JOMO mencerminkan rasa lega atau kegembiraan karena tidak terlibat dalam tren pasar atau mengambil keputusan investasi berdasarkan emosi. Investor dengan pendekatan JOMO cenderung lebih tenang dan hati-hati dalam pengambilan keputusan investasi. Mereka mungkin memilih untuk tidak terlibat dalam lonjakan harga yang cepat dan fluktuasi pasar yang volatil, lebih fokus pada strategi investasi jangka panjang, dan membuat keputusan berdasarkan analisis yang matang.

Investor JOMO memahami bahwa tidak selalu diperlukan untuk mengejar setiap peluang investasi yang muncul, terutama jika berisiko tinggi. Mereka lebih memilih untuk terlibat dalam proyek kripto yang memiliki fundamental yang kuat dan prospek jangka panjang yang menjanjikan.

Namun, penting untuk diingat bahwa baik FOMO maupun JOMO tidaklah sempurna. FOMO dapat menyebabkan pengambilan keputusan impulsif, sementara JOMO dapat mengakibatkan kehilangan peluang investasi yang sebenarnya menguntungkan. Setiap investor harus melakukan riset sendiri, memahami risiko yang terlibat, dan membuat keputusan investasi yang sesuai dengan tujuan dan toleransi risiko mereka.