Donald Trump selaku Mantan Presiden AS, terbukti memiliki aset kripto Ethereum (ETH) yang terungkap saat memberikan rincian kekayaannya ke Office of Government Ethics AS.

Laporan ini memuat daftar aset dan pendapatan milik Trump hingga November 2021.

Dalam formulir 82 halaman, disebutkan bahwa Trump memiliki wallet kripto Ethereum sekitar US$250.000 hingga US$500.000.

Wallet ini tampaknya terkait dengan Non-Fungible Token (NFT) yang dirilis dalam kampanyenya pada pemilihan umum AS 2020.

Donald Trump juga dikenal sebagai tokoh yang memiliki koleksi NFT populer.

Koleksi ini menampilkan gambar-gambar Trump dalam pose pahlawan super, koboi, dan astronot.

Koleksi tersebut diluncurkan pada Desember 2022 dan dijual seharga US$99 per kartu.

Koleksi NFT ini berhasil mengumpulkan lebih dari US$8,9 juta, dengan pendapatan US$298.000 yang diterima oleh Trump dari lisensi koleksi tersebut.

Dompet kripto ini disimpan dibawah entitas yang sama dengan biaya lisensinya, yaitu CIC Digital.

Sebelum memperoleh NFT yang menampilkan dirinya dan diketahui memiliki Ethereum (ETH), Trump terkenal karena pandangannya yang skeptis terhadap aset kripto.

Walaupun ia berafiliasi dengan Partai Republik, namun dalam pandangannya terhadap kripto, Trump memiliki perspektif yang sejajar dengan pandangan lawan-lawannya dari Partai Demokrat.

Pada bulan April 2019, Donald Trump memposting sesuatu yang mencerminkan pendapatnya mengenai Bitcoin dan mata uang kripto lainnya.

Dalam postingan tersebut, ia menyatakan ketidaksetujuannya terhadap Bitcoin dan mata uang kripto lainnya, mengkritik ketidakstabilan mereka, dan fluktuasi tinggi yang dianggapnya tanpa dasar yang kokoh.

Trump juga menyertakan bahwa aset kripto yang tidak diatur dapat membuka peluang bagi tindakan melanggar hukum, termasuk perdagangan narkoba dan kegiatan ilegal lainnya.

*Disclaimer: Konten ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada pembaca bukan bermaksud perintah untuk jual/beli aset kripto. Segala keputusan investasi atau trading harus merupakan keputusan dan tanggung jawab pembaca. Do Your Own Research (DYOR).*