Harga LINK Melonjak 70% dan Menarik Perhatian Para Investor
BERITA
5mos ago
Admin

Chainlink (LINK) kembali meraih ketenaran setelah mengalami lonjakan lebih dari 70% selama bulan terakhir.

Harga LINK berhasil mencapai level tertinggi dalam setahun terakhir pada tanggal 7 November 2023 dengan mencapai angka US$13,18.

Angka tersebut terakhir kali tercapai pada periode kuartal kedua tahun 2022.

Namun, saat ini harga LINK masih turun 75% dari level tertinggi sepanjang masa yang mencapai US$52.

Informasi dari Glassnode menunjukkan bahwa kenaikan harga LINK didukung oleh pertumbuhan jumlah alamat dengan saldo yang bukan nol, mencapai level tertinggi baru dalam tahun ini melebihi 685.000 alamat.

Adanya alamat dengan saldo bukan nol menandakan peningkatan adopsi aset digital ini oleh investor yang semakin banyak memiliki token kripto.

Menurut data dari Santiment, terdapat sekitar 27.512 dompet yang memegang 1.000 LINK. Informasi ini menjadi indikator positif karena menunjukkan prospek optimis, dengan semakin banyak pemegang token yang berkomitmen untuk berinvestasi dalam jumlah yang signifikan pada LINK.

Kenaikan harga dan minat terhadap Chainlink dipicu oleh beberapa sentimen positif yang mengitarinya.

Beberapa di antaranya termasuk peningkatan Staking v0.2 yang memperkenalkan fitur penarikan fleksibel, imbalan likuid, struktur modular, dan imbalan yang berubah-ubah.

Inovasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengalaman pengguna serta memberikan insentif bagi partisipasi dalam jaringan.


Disamping itu, Protokol Interoperabilitas Lintas Rantai (CCIP) dari Chainlink telah banyak diadopsi oleh lembaga keuangan tradisional yang besar, termasuk:

  • SWIFT: Jaringan keuangan global yang digunakan oleh lebih dari 11.000 lembaga keuangan untuk mengirim informasi dan nilai secara aman, dengan nilai transaksi hingga triliunan dolar.
  • DTCC: Entitas keuangan global yang memproses dan menyelesaikan transaksi sekuritas senilai total triliunan dolar.
  • ANZ: Salah satu dari empat bank besar di kawasan Asia-Pasifik, yang menangani miliaran dolar setiap tahunnya.


Selain itu, institusi-institusi ternama lainnya seperti BNP Paribas, Citi, dan PwC Jerman telah bekerja dengan Chainlink.

Proyek ini juga mendapatkan pujian dari sektor aset dunia nyata (RWA) yang diperkirakan menjadi tren baru pada tahun 2024.

Menurut laporan K33 Research, Chainlink (LINK) dianggap sebagai pilihan investasi yang relatif aman untuk sektor RWA.

“Jika kita ingin mengetahui narasi ATMR dan tidak dikesampingkan saat hal tersebut terjadi, LINK adalah pilihan yang paling aman,” ujar analis K33 David Zimmerman.

Zimmerman menjelaskan bahwa Chainlink mengemukakan dirinya sebagai komponen krusial dari infrastruktur yang menghubungkan blockchain dengan realitas luar melalui teknologi sistem oracle dan sejumlah kemitraan.

“Ini tentu saja bukan merupakan proyek yang memperoleh keuntungan terbesar, namun hanya sedikit proyek yang memiliki posisi lebih baik untuk mendapatkan manfaat dari narasi tersebut,” tambahnya.


Sumber: Coinvestasi


*Disclaimer: Konten ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada pembaca bukan bermaksud perintah untuk jual/beli aset kripto. Segala keputusan investasi atau trading harus merupakan keputusan dan tanggung jawab pembaca. Do Your Own Research (DYOR).*