Wow! Tesla Menyimpan Bitcoin Senilai US$ 184 Juta Di Saat Market Kripto Sedang Lemah
BERITA
1yr ago
Admin

Tesla merupakan perusahaan otomotif listrik asal Amerika Serikat yang sudah berdiri sejak tahun 2003.

Di tengah keadaan market kripto yang sedang lemah, Tesla masih menyimpan Bitcoin (BTC) dikarenakan keyakinan akan aset kripto di masa depan.

Menurut laporan pendapatan terbarunya, Tesla mengatakan bahwa mereka tidak melakukan transaksi Bitcoin pada kuartal terakhir 2022.

Pada tahun 2022, Tesla membukukan laba total US$ 20,8 juta dari pendapatan US$ 81,4 miliar.

Walaupun angka pendapatan meleset dari perkiraan analis tetapi keuntungannya lebih baik dari perkiraan konsensus.

Menurut Google Finance, saat laporan Tesla keluar, harga sahampun ikut naik dan diperdagangkan secara positif setelah berjam-jam, naik hingga 4,6%.

Tesla sudah bergabung dengan perusahaan lain yang juga memegang aset kripto dan menginvestasikan US$ 1,5 miliar dalam BTC pada Februari 2021.

Hal ini membuat Tesla menjadi perusahaan public terbesar kelima dengan Bitcoin di neracanya.

Perusahaan kendaraan listrik ini mempertahankan BTC-nya hingga kuartal III tahun lalu setelah menjual 75% Bitcoinnya selama kuartal II.

Penjualan tersebut menambahkan US$ 936 juta tunai ke pembukuan Tesla dan mendapat untung US$ 64 juta.

“Membuktikan likuiditas Bitcoin sebagai alternatif untuk menyimpan uang tunai di neraca,” ujar Elon Musk selaku CEO Tesla.